![]() |
Wakil Bupati H.Robby Nagliyansyah, SH |
Sebagaimana yang ditulis pada Akun Dokumentasi Tanjung Jabung Timur bahwaq, rapat yang dilaksanakan di aula utama kantor Bupati tersebut, dibuka langsung oleh Wakil Bupati H. Robby Nahliyansyah, SH.
Dalam rapat, dihadiri oleh Staf Ahli bidang Politik Hukum dan Pemerintahan,
Imron TB, MPd, Staf Ahli bidang Ekonomi dan Pembangunan, Irwanto, S.Sos,
Asisten II yang membidangi Perekonomian dan Pembangunan, Drs. Agus Sadikin, Plt
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi, DR. Sri Purnama Syam, SST.M.Sn,
pihak BPCB Provinsi Jambi, para OPD, beberapa orang Kabag di Setda Tanjab Timur
dan tokoh masyarakat.
Wakil Bupati pada kesempatan tersebut meminta supaya hasil rapat yang
dilaksanakan dapat sesuai dengan harapan Pemerintah Kabupaten untuk
meningkatkan kemajuan pembangunan. Selain itu, ia juga meminta masukan dari
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi maupun BPCB supaya ada history
mendalam dari kelanjutan penelitian Perahu Kuno lambur yang kemungkinannya akan
mengarah ke jalur rempah.
“Apa yang sudah diteliti, apa yang sudah didapat, ceritakan lah dirapat
ini. Supaya nanti tahu dari kelanjutannya yang akan diperbuat dan yang harus
dipersiapkan,” pintanya.
Kemudian, dalam penyampaian Asisten II Setda Tanjab Timur menegaskan bahwa,
rapat yang dilaksanakan ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian
Perahu Kuno lambur yang beberapa rekomendasinya sudah disampaikan ke Dirjen
Kebudayaan. Dengan harapan, ada kelanjutan hasil risetnya. “Pada hasil yang
sudah lalu belum sampai ke ujung, karena bukan hanya Perahu Kuno saja, tetapi
di sekitarnya ada juga situs siti hawa,” tegasnya.
Selain riset Perahu Kuno, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Tanjab Timur, Zekki Zulkarnaen, S.Sos, merencanakan membuat spice ruote atau
jalur rempah. Karena ia beranggap, Tanjab Timur ini merupakan bagian penting
dari jalur rempah yang sudah di tindak lanjuti dengan surat yang di sampaikan
kepada Dirjen Kebudayaan.
Kemudian ia menjelaskan, kalau penelitian di tahun 2019 lalu itu bermaksud
untuk menjawab permasalahan mengenai bentuk, ukuran, dan usia perahu. Sedangkan
tujuan penelitian atau tindak lanjut di hari ini, akan merekonstruksi budaya
maritim di situs tersebut dan juga kaitannya dengan situs-situs lain di
sekitarnya.
Memang, katanya, pada saat penelitian di tahun 2019 yang dinahkodai
Arkeolog dari Universitas Indonesia, Ali Akbar, bersama Tim Arkeologi yang
terdiri dari tim UI dan Unerversitas Jambi berhasil mengungkap usia perahu
berdasarkan uji pertanggalan absolut pertengahan tahun 1500-an. Akan tetapi,
Perahu tersebut melengkapi rekonstruksi kesejarahan di Kabupaten Tanjung Jabung
Timur pada khususnya dan Provinsi Jambi pada umumnya. Dan hal ini, bisa ditarik
dari kesejarahan Jambi yang telah diketahui pada periode 7 sampai 13 Masehi.
Yang mana, jika mengenai pada periode abad ke -14 sampai 16 Masehi, masih belum
banyak diketahui.
Perahu ini, lanjutnya, merupakan salah satu bukti kebudayaan maritim
sebelum masuknya Bangsa Eropa ke Indonesia. Dan hal inilah yang menunjukkan
bahwa budaya maritim telah ada sebelum abad ke-14-16 Masehi. Apalagi pembuatan
perahu kuno yang menggunakan teknik pasak ikat untuk menyambung papan-papan
tersebut telah dikenal di Asia Tenggara antara abad ke- 1 sampai 13 Masehi.
Artinya, saat itu Tanjab Timur telah disebut-sebut oleh para pedagang Arab dan
Persia di abad ke- 10 Masehi dengan nama Zabag.
Dengan hasil ini, cetusnya, Tanjab Timur telah dimasukan sebagai salah satu
titik program jalur rempah yang sekarang program ini dijalankan oleh Dinas
Budparpora Tanjab Timur. "Dan untuk memperkuat visi maritim Indonesia,
tentunya, salah satu inisiatifnya ialah program Jalur Rempah sebagai Warisan
Dunia (World Heritage) UNESCO," cetusnya.
Menanggapi hal ini, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun pihak BPCB
Provinsi jambi menyambut baik dan sangat mendukung dari niat Pemkab Tanjab
Timur. “Kami akan mendukung apa yang dilakukan oleh Pemkab Tanjab Timur dalam
budaya maritim, dan untuk masuk dalam jalur rempah menuju word heritage, kita
bisa menunjukkan bahwa maritim itu ada di Tanjab Timur,” tanggap Plt Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi. (doc).
Editor : A. Rachman
FOLLOW THE WARTA MASSA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow WARTA MASSA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram