Kerinci, wartamassa.com , Dr. Hj, Saniatul Lativa, SE., MM Anggota
Komisi IX DPR RI bersama Mitra Kerja dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
melaksanakan Kampanye Percepatan Penurunan Stunting Tingkat
Kab/Kota yang dilaksanakan di Desa Sako Dua, Kec. Kayu Aro Barat, Kab. Kerinci, Provinsi Jambi, Selaso, (23/1/2024).
Proses persiapan packing Merchandise di lakukan sebelum H –
1 kegiatan dimulai, dilakukan oleh petugas panitia pelaksanaan dan seluruh tim
mitra.
Tidak hanya persiapan dalam produksi merchandise saja,
persiapan juga dilakukan di tempat
lokasi kegiatan, dari mulai memasang T Banner, Spanduk,
Backdrop dan pemasangan Sound System dan Penataan Kursi. Persiapan di lokasi di lakukan H-1 sebelum
kegiatan di malam hari oleh panitia pelaksana.
Pelaksanaan
Kegiatan Promosi Dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Di Wilayah
Khusus Bersama Mitra dengan susunan acara sebagai berikut:
Kegiatan Promosi
Dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Di Wilayah Khusus Bersama Mitra
di Desa Sako Dua, Kec. Kayu Aro Barat, Kab. Kerinci, Provinsi Jambi, pada
tanggal 23 Januari 2024.
Seluruh panitia
pelaksana melakukan persiapan Gladi Resik agar acara kegiatan siap dan
terkoordinasi dan berjalan dengan lancar. Gladi Resik dilakukan sebelum H-1
acara di mulai, dilaksanakan selama 1 hari penuh oleh team panitia pelaksana
kegiatan. Di mulai dari kesiapan lokasi kegiatan, pengecekan sound system,
pengecekan microphone dan penataan ruangan, Tidak lupa juga panitia pelaksana
mengecek seluruh tempat lokasi kegiatan dari barang barang berbahaya, dan
mengecek kebersihan dan kelayakan lokasi kegiatan, Setelah semua telah siap dan
dapat digunakan, selanjutnya panitia melakukan Gladi Resik kepada seluruh
pengisi acara, seperti MC, Do’a dan Pengisi Acara.
Registrasi
peserta kegiatan dilokasi kegiatan dimulai 60 menit sebelum para narasumber
kegiatan hadir. Selain itu pada saat melakukan pendaftaran, paket merchandise
dibagikan untuk peserta kegiatan. Sesudah peserta telah mengisi daftar hadir,
menerima paket merchandise peserta dipersilakan menempatkan bangku yang sudah
disediakan. Serta narasumber yang sudah hadir menempati bangku yang telah
disiapkan oleh panitia pelaksana. Pada hari Selasa, 23 Januari 2024 Registrasi
di mulai pada pukul 13.00 WIB dengan mengisi daftar hadir peserta, tanda terima
merchandise yang sudah di arahkan oleh Panitia Pelaksana.
Paket Merchandise
untuk peserta sosialisasi dibagikan pada saat peserta melakukan proses
pendaftaran. Setelah peserta megisi form daftar hadir, Acara dimulai dengan
Pembukaan Acara oleh Nurul Hikmah selaku MC dengan menyapa seluruh peserta,
tamu undangan dan membacakan susunan acara dan penyampaian nama-nama narasumber
pengisi materi kegiatan tersebut.
Setelah pembukaan
acara oleh MC, Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
Mars KB yang dipimpin oleh Ismiati selaku Dirigen.
Setelah
Menyanyikan lagu indonesia Raya dan Mars KB, Acara kemudian dilanjutkan dengan
Pembacan Do’a oleh bapak Ustad Hilman. Setelah pembacaan Do’a, Acara kemudian
dilanjutkan dengan Sambutan Tuan Rumah oleh Bapak Yuswaji selaku Kepala Desa
Teluk Kulbi.
Suparman Kepala
Desa Sako Dua Beliau mengucapkan “Pada kesempatan hari ini, pagi menjelang
siang ini, kita dapat undangan memenuhi kegiatan dari BKKBN Provinsi Jambi. Di
gedung aula olahraga di Desa Sako Dua. Kami mewakili seluruh peserta dan
mewakili Masyarakat Desa Sako Dua, terima kasih penghargaan yang
sebesar-besarnya dapat berkenan hadir di Desa ini. Insyaallah silaturrahmi kita
dapat terjaga sampai kapanpun. Pada hari ini kita dapat bersilaturrahmi dengan
anggota DPR RI. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
peserta, dapat menyempatkan waktu hadir. Tidak ada kata lain selain mengucapkan
terima kasih.” Ucap beliau.
Setelah sambutan
oleh Bapak Suparman, Acara kemudian dilanjutkan dengan Penyajian Materi yang
pertama oleh Ibu Widya Mayasari, S.TP selaku Kabid KB/KS Dinas PPKBPP dan PA
Kab. Kerinci.
Widya Mayasari,
S.TP, Kabid KB/KS Dinas PPKBPP dan PA Kab. Kerinci mengatakan Beliau
mengucapkan “agar tidak stunting adalah dengan asupan gizi cukup, terutama bagi
ibu hamil. Kemudian ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya untuk mengetahui
perkembangan kandungan janin. Termasuk setelah melahirkan, anak selalu dibawa
ke posyandu untuk rutin diukur berat badan, Pencegahan stunting dari
makan-makanan bergizi bagi ibu hamil dan setelah melahirnya ibu wajib menyusui
anaknya dua tahun. Selain itu jangan konsumsi air sungai, terkadang kala air
sungai kerap tercermar, bisa terkena diare dan kalau kena diare gizi kita akan
terkuras, sehingga membuat kurus serta mempengaruhi kesehatan.” Ucap Beliau.
Setelah penyajian
materi oleh Ibu Widya Mayasari, S.TP, Kemudian acara dilanjutkan dengan
penyajian materi yang kedua oleh Bapak Drs. Putut Riyatno, M.Kes selaku Kepala
Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi.
Selanjutnya, Drs.
Putut Riyatno, M.Kes, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi menyampaikan “ Beliau
mengucapkan “Ciri-ciri anak terkena stunting adalah perkembangan otak
terbelakang dan tertinggal dibanding dengan anak-anak sebayanya. Jadi cirinya
yang pertama pendek, yang kedua terlambat pada perkembangan otaknya, itu baru
bisa kita katakan stunting, kemudian kapan seorang anak bisa dikatakan
stunting?! Setelah umur 1000 hari pertama atau 2 tahun, kalau belum umur 2
tahun itu baru dikatakan beresiko stunting. Itu yang perlu dipahami sebelum
menilai. Dampak dari anak stunting itu apa?! Yang pertama badannya pendek, yang
kedua karena otaknya terlambat. Itu sulit untuk diperbaiki, walaupun bisa tapi
tidak sama dengan anak yang lain, kemudian yang ketiga dampak stunting yaitu
beresikoterserang penyakit yang berbahaya, misalnya hipertensi darah tinggi,
kolesterol dan jantung. Hidup tidak direncanakan tidak baik pasti tidak keren,
itu contoh sederhana.” Ucap beliau.
Setelah penyajian
materi oleh Bapak Drs. Putut Riyatno, M.Kes, Kemudian acara dilanjutkan dengan
penyajian materi yang ketiga oleh Ibu Dr. Hj, Saniatul Lativa, SE., MM selaku
Anggota Komisi IX DPR RI.
Kemudian, Dr. Hj,
Saniatul Lativa, SE., MM Anggota Komisi IX DPR RI Beliau mengucapkan “Usia
ideal menikah perempuan minimal 21 tahun, dan 25 tahun untuk laki-laki. Masa
ibu paling sehat adalah 21 sampai 35 tahun. Jadi pencegahan stunting bisa
dilakukan secara sederhana. Salah satunya menikah pada usia ini, karena sudah
diatur BKKBN. Butuh peran semua pihak untuk percepatan penurunan angka
stunting. Mulai dari pemerintah, semua stekholder, dan perusahaan setempat juga
bisa ikut andil menjadi bapak asuh. Semua harus butuh action, dan apa- apa yang
menjadi pembahasan dan solusi harus dibicarakan lebih lanjut, apalagi ada soal
kebutuhan air sumur bor tanah di wilayah desa, perlu juga rembug kades dan
masyarakat. Saat ini pihaknya bersama BKKBN gencar melakukan edukasi terhadap
masyarakat tentang Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) tentang Program
Percepatan Penurunan Stunting (PPS)”. Ucap beliau.
Setelah sajian
materi yang disampaikan oleh Ibu Dr. Hj, Saniatul Lativa, SE., MM, Acara
kemudian dilanjutkan dengan sesi Sesi Tanya Jawab dan Evaluasi Sosialisasi dan
KIE Melalui Kuis. (**)
FOLLOW THE WARTA MASSA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow WARTA MASSA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram